Jakarta, 24 November 2024– Kwartir Nasional Gerakan Pramuka (Kwarnas) menggelar Workshop Strategi Kolaborasi dan Inovasi di Royal Hotel, Bogor, mulai Sabtu (24/11/2024). Acara ini secara resmi dibuka oleh Sekretaris Jenderal Kwarnas, Mayjen TNI (Purn.) Dr. Bachtiar, yang mewakili Ketua Kwarnas.
Kegiatan yang diinisiasi oleh Bidang Kerja Sama Dalam Negeri Kwarnas ini bertujuan mengubah budaya kerja organisasi kwartir dari metode konvensional menjadi lebih agresif, kolaboratif, dan adaptif dengan perkembangan zaman. Transformasi ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas pendidikan kepramukaan di seluruh jajaran Gerakan Pramuka.
Dalam sambutannya yang dibacakan oleh Sekjen Kwarnas, Ketua Kwarnas Komjen Pol. (Purn.) Drs. Budi Waseso menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor di era modern.
“Di era saat ini, untuk menciptakan dampak berkelanjutan yang lebih luas, kita tidak bisa hanya bekerja sama secara internal antar-kwartir, tetapi juga perlu menjalin kemitraan dengan berbagai pihak di luar Gerakan Pramuka,” ujar Sekjen Kwarnas.
Ia juga menekankan pentingnya pendekatan Pentahelix, yakni kolaborasi yang melibatkan lima unsur utama: pemerintah, masyarakat, akademisi, dunia usaha, dan media.
“Kelima unsur ini perlu dilibatkan dalam perencanaan, implementasi, hingga evaluasi kegiatan kepramukaan dan pengelolaan kwartir,” tambahnya.
Sebanyak 55 peserta mengikuti workshop ini, terdiri dari 30 perwakilan dari 19 Kwartir Daerah dan 25 peserta dari unsur Kwartir Nasional.
Wakil Ketua Kwarnas Bidang Kerja Sama Dalam Negeri dan Luar Negeri, Prof. Dr. K.H. Muhammad Asrorun Ni’am, juga menggarisbawahi pentingnya pendekatan kolaboratif.
“Kita perlu mengoptimasi langkah-langkah kolaborasi yg bersifat eksternal. Pendekatan yang dulu seperti pendekatan kompetisi, sekarang tidak lagi relevan melihat satu dengan yang lain saling memiliki ketergantungan, sehingga pendekatan yang cocok menuju kemajuan adalah pendekatan kolaboratif,” ujarnya.
Workshop ini berlangsung selama tiga hari hingga 26 November 2024. Para peserta diharapkan mampu menghasilkan gagasan segar dan implementatif.
“Saya berharap, metode yang digunakan dalam workshop ini dapat mendorong peserta untuk berdiskusi secara aktif, berbagi pengalaman, dan menciptakan kolaborasi baru,” tutup Sekjen Kwarnas.
Sekilas Pramuka
Gerakan Pramuka mulai diperkenalkan secara resmi pada 14 Agustus 1961 yang merupakan organisasi pendidikan nonformal yang menyelenggarakan pendidikan kepanduan di Indonesia. Kata Pramuka merupakan singkatan dari Praja Muda Karana, yang memiliki arti Orang Muda yang Suka Berkarya. Gerakan Pramuka tingkat nasional dikelola langsung oleh Kwartir Nasional (Kwarnas). Saat ini jumlah satuan dalam Gerakan Pramuka yaitu, 1 Kwartir Nasional, 34 Kwartir Daerah, 514 Kwartir Cabang, 5.277 Kwartir Ranting, dan 239.877 Gugus Depan.
Informasi selanjutnya bisa menghubungi:
Fabio Yehezkiel Lasut, S.I.Kom.
Anggota Pusat Data dan Informasi Kwartir Nasional
0895-4016-60775.