JAKARTA — Wakil Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) Chairul Huda mengaku telah mendapatkan informasi bahwa kegiatan siswa MTs Harapan Baru tersebut bukanlah kegiatan pramuka, melainkan kegiatan sekolah.
“Ternyata kegiatan di ciamis itu bukan kegiatan Pramuka. Tetapi kegiatan sekolah, yang mirip dengan giat Pramuka,” ujar Chairul, Minggu (17/10).
Chairul menambahkan, di MTs Harapan Baru tersebut juga tidak ada Gugus Depan sebagai satuan organisasi yang menyelenggarakan kegiatan Pramuka. Oleh sebab itu kegiatan susur sungai yang menewaskan 11 orang ini adalah kegiatan sekolah.
“Di sekolah tersebut tidak ada Gugus Depan, sebagai satuan organisasi yang menyelenggarakan kegiatan kepramukaan,” katanya.
Diketahui, sebanyak 11 siswa MTs Harapan Baru, Kabupaten Ciamis, meninggal dunia karena tenggelam saat susur sungai pada Jumat (15/10). Kurang lebih 150 orang siswa-siswi MTs Harapan Baru Dusun Cijantung Desa Dewasari Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis mengikuti kegiatan Pramuka dan susur sungai.
Sementara itu, pada 23 Februari 2020 silam juga ada kejadian serupa dan lokasi di Sleman, Yogyakarta. Kala itu, 10 siswa SMPN 1 Turi, Sleman, meninggal dunia akibat kegiatan susur sungai di Sungai Sempor.